Mataram - Deputi Bidang Rehabilitasi BNN RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi NTB dalam rangka Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada seluruh pelaksana fungsi Rehabilitasi BNNP NTB dan jajarannya yang dihadiri oleh seluruh Kasi Rehabilitasi BNNK dan Kabid Rehabilitasi BNNP NTB serta turut hadir pula Kepala BNNP NTB Drs. Imam Margono.
Kegiatan Bimbingan Teknis Terpadu Deputi
Bidang Rehabilitasi BNN RI kepada BNNK Wilayah Prov. NTB yang berlangsung selama 2 hari (30 dan 31 Mei) di Hotel Astoria ini dilaksanakan dalam
rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Rehabilitasi di wilayah
Provinsi NTB guna memaksimalkan outcomes fungsi Rehabilitasi bagi masyarakat NTB.
Direktur PLRIP Deputi Bidang Rehabilitasi BNN
RI Dr. Dra. Riza Sarasvita, M.Si., MHS., Ph.D dalam materinya menegaskan bahwa
fungsi Rehabilitasi dalam melaksanakan penjangkauan klien penyalahguna harus
mampu menggali, memahami, dan membantu mengatasi faktor resiko (yang merupakan sekaligus
sebagai faktor pelindung), yang dimiliki pada Individu, Keluarga, Lingkungan, Masyarakat dan
Komunitas masing-masing klien pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika.
Riza mengatakan "contoh penjabaran faktor resiko individu seperti intovert antara lain tidak mampu mengekspresikan diri, trauma perlakuan buruk dari
keluarga/orang lain, kemampuan berinterkasi sosial yang buruk. sedangkan Contoh faktor
lingkungan seperti komunikasi sosial buruk, tekanan dari orang tua, terabaikn,
bullying, lingkungan kerja dengan shift kerja panjang, peer pressure".
"Program pencegahan yang tepat seharusnya
memperhatikan aspek ini" ujarnya.
Kedepan diharapkan BNNP NTB dapat melakukan
terobosan kreatif bidang rehabilitasi yakni sinergitas antar fungsi Rehabilitasi dengan fungsi P2M untuk pencegahan Primer dan Sekunder seperti konseling
pranikah dan pemetaan sekolah dengan tingkat “DO”/tingkat bolos yang tinggi serta
lingkungan dengan resiko tinggi pemakaian narkoba.
"Kenakalan remaja merupakan faktor resiko
paling tinggi yang sering terabaikan dan seharusnya menjadi perhatian konselor
layanan adiksi dan para penyuluh P2M" ucap Riza.
#stopnarkoba
0 komentar:
Posting Komentar